Depok (9/1) - Wakil Sekretaris
Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengungkapkan
biaya yang dihabiskan partainya saat menggelar musyawarah nasional
(munas) di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Munas kami kemarin hampir mendekati Rp4
miliar," kata Mardani, dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng,
Jakarta, Sabtu 9 Januari 2016.
Mardani mengatakan, keuangan partainya
terdiri dari beberapa sumber pemasukan, termasuk iuran anggota, dana
dari negara serta sumbangan tidak mengikat.
Dia menyebutkan, sebagian keuangan
partainya dibiayai dari iuran para kadernya yang saat ini menempati
jabatan di legislatif, baik itu DPR pusat, provinsi hingga daerah.
Menurut dia, potongan dana bagi setiap
kader bervariasi. "Kalau anggota DPR pusat sudah ada ketentuan, Rp25
juta per bulan," kata Mardani.
Dia menyatakan, para kader partai tidak merasa keberatan dengan adanya iuran tersebut.
"Kalau di PKS karena kami bekerja bukan
dasar kemampuan individu, yang kerja keras kader, semua menyadari harus
memberi pada partai agar partai bisa lakukan kaderisasi," ujar dia.
Secara terpisah, Juru Bicara Poros Muda
Partai Golkar Andi Harianto Sinulingga mengamini angka ideal dalam
menyelenggarakan munas adalah sekitar Rp4 miliar.
Namun, dia mengungkapkan, biaya yang
bisa dihabiskan partainya untuk menggelar munas bisa lebih besar
daripada PKS.
Bahkan hingga berkali-kali lipat.
"Kalau dalam kepala saya, munas bisa
dilakukan idealnya Rp4 miliar, di Golkar angka itu enggak ada, bisa 5
kali lipat," kata dia.
Sumber: Viva.co.id