Tahun Politik Tanpa Pernah Melupakan Pembinaan



Kita adalah partai kader. Kita adalah Partai Da'wah.Membina adalah menjadi salah satu RUH. Dan pencapaian suara adalah juga menjadi salah satu tolak ukur eksistensi partai ini.Ada target suara.Terukur berapa banyak suara yang dihasilkan ketika nanti pertarungan PILEG berlangsung.Harus terukur dari pekan ke pekan.Berapa banyak orang yg kita silaturohimin dan kita ajak.Begitu juga seharusnya dengan pembinaan.Harus ada target.Berapa banyak orang2 yang mendapat  "jalan pulang" kembali pada fitrahnya.Berapa banyak orang2 yang mendapat hidayah melalui wasilah2 tarbiyah.Hidayah dari sentuhan tangan kader tarbiyah.Bahkan harus punya target berapa orang yang bisa bersama2 dengan kita membantu menyebar da'wah.




Ini bukan hanya sekedar suara
Tapi kelanjutan estafet da'wah.Tidak perlu diperdebatkan mana yang lebih penting.Pertumbuhan suara atau pertumbuhan kader. Dua duanya "urgent". Yang perlu dikhawatirkan kita diposisi mana?. Hanya jadi "kader penonton" atau ikut berkontribusi mencari suara dan aktif membina. Dua hal yang tak terpisahkan dan tidak bisa dipisahkan.Karena kita tak bisa hanya memilih satu jalur "mencari suara" tapi mengabaikan pembinaan. Mengabaikan orang2 yang memberi suara kepada kita tapi lupa untuk diajak kepada da'wah Islam yang sesungguhnya.Begitu juga sebaliknya. Aktif Membina tapi suara orang2 shalih kita lepas kepada yang lain.lalu kedzaliman makin merajelala karena orang2 shalih tak mau ikut campur dan tak peduli hasil dari politik.

Yang pasti "umur da'wah" itu lebih panjang daripada "umur biologis". Pertanyaaanya mau sampai kapan kita diam saja dan hanya melihat tanpa mau pernah "bergerak maksimal" menyerahkan waktu kita tenaga kita pikiran kita harta kita bahkan jiwa kita hanya untuk da'wah ini.
Karena Kita Adalah Kader Da'wah maka bergeraklah sebagaimana kader harus bergerak

Salam
Hamba yang dhoif
Budi Surahman

#Jum'atBarokah
Lebih baru Lebih lama